amansentosa.com – Selama berkarir menjadi detektif swasta, Detektif Jubun dari Aman Sentosa Investigation Agency selalu mengedepankan integritas sehingga banyak klien berdatangan lantaran kepercayaan mereka kepadanya. Salah satu bukti nyatanya adalah ada klien yang berani membayar dengan harga tinggi.
Salah satunya lewat kasus penipuan pada 2013 silam. Jubun dihubungi seorang klien yang membayar jasanya dengan harga tertinggi. Sang detektif menyebutnya salah satu kasus termahal yang pernah ia tangani.
Melacak Orang Hilang, Diduga Dalang Penipuan Money Game
Dalam buku “The Life of Private Investigator”, Jubun menceritakan kisahnya menyelidiki kasus penipuan investasi bodong atau sering disebut money game atau skema ponzi. Skema ponzi atau piramida merupakan bentuk modus penipuan bodong yang keuntungan yang kamu peroleh bukan dari bisnis usaha yang dikembangkan, tetapi dari dana investasi investor sesudahnya.
Saat itu, Jubun ia dihubungi seorang klien bernama Apong (nama samaran) yang sempat melihat iklannya. Sang klien bertanya apakah ia bisa menemukan orang yang hilang dan beberapa pertanyaan lainnya.
“Sebelum saya menjawab semua pertanyaan tersebut. Saya meminta Apong menjelaskan terlebih dahulu apa permasalahannya,” kata Jubun.
Sang klien ternyata adalah seorang agen marketing yang menawarkan money game (investasi) atau downline (peserta dibawahnya) yang menginvestasikan uangnya dengan iming-iming mendapatkan keuntungan 20% dalam jangka waktu 10 hari. Awalnya, investasi berjalan lancar dan banyak keuntungannya sehingga menjadi top leader.
Baca Juga: “The Life of Private Investigator”, Refleksi Hidup Jubun Jalani Profesi Detektif Swasta di Indonesia
Namun setelah berjalan empat bulan, bos dari bisnisnya menghilang. Tujuan klien tersebut meminta Jubun mencarinya.
Detektif Swasta: 1 Kasus, 8 Klien Patungan
Setelah hubungan di telepon, Jubun mengajak Apong untuk bertemu di suatu tempat. Namun sang klien meminta untuk bertemu langsung ke rumah sang detektif.
Awalnya sempat ragu-ragu, Jubun akhirnya mengabulkan pertemuan tersebut di rumahnya. Belum selesai rasa kaget, Apong menyebutkan ia akan datang dengan 7 orang lainnya sesama korban dari skema ponzi tersebut.
Baca Juga: Aktivitas Detektif Swasta yang Aman dan Tidak Melanggar Hukum
“Si Apong sudah menyewa pengacara, terus menggunakan jasa paranormal untuk mencari Si Bos. Kini ia menggunakan jasa Bapak sebagai detektif swasta,” kata seorang korban saat mereka datang di rumah Jubun pada hari berikutnya.
Pembicaraan berakhir dengan kesepakatan yaitu menggunakan jasa Jubun untuk mencari dan menemukan keberadaan bos tersebut dan sekaligus menyuruh bos mereka mengembalikan uang yang berjumlah total Rp7,8 milyar. Jubun pun menyanggupi dan batas waktu yang diberikan kepada saya adalah dua bulan.
Bekerjasama dengan Detektif Negeri Singa
Menurut data dari klien, target kemungkinan lari ke Australia. Namun dengan data-data dari klien, Jubun lebih memilih caranya sendiri dengan mengontak jaringan private investigator yang ia kenal.
“Untuk mencari orang yang berada di luar negeri yang belum kita ketahui, saya lebih memilih menggunakan jaringan yang saya punya. Setiap data-data dan informasi yang ada, saya sebarkan ke group (BBM group), khususnya ke jaringan komunitas Detektif Internasional yang berada di berbagai negara, termasuk dengan woro-woro imbalan bila ada yang membantu.”
Rupanya gayung pun bersambut. Uncle Chang, detektif Singapura memberitahu kepada Jubun bahwa si target ada di kota dengan ikon Singa tersebut. Ia pun menghubungi detektif Singapura tersebut dan menyerahkan data-data target.
Dalam waktu dua hari setelah Jubun melakukan pembayaran kepada Uncle Chang, sang detektif Singapura ini langsung mengirimkan rekaman CCTV sebagai bukti bahwa keberadaan si bos telah diketahui.
“Saya segera koordinasi dengan Apong dan para korban dan menyampaikan kabar gembira bahwa si bos telah ditemukan keberadaannya,” kata Jubun.
Target Menawarkan Bayaran 5X Lipat kepada detektif swasta
Namun selang beberapa jam kemudian, ada telepon masuk ke ponsel Jubun dengan nomor Singapura. Saat diangkat, ternyata dari Si Bos, target yang ia lacak.
Jubun sempat dikofrontir oleh sang target. Bahkan ia berani menawarkan Jubun dengan bayaran 5 kali lipat. Namun Jubun tak tergoda, bahkan menyuruh sang target untuk menyelesaikan urusannya dengan para korban.
Jubun pun mencari siasat dengan menghubungi Uncle Chang untuk menemui sang target, Sekitar satu jam kemudian, Uncle Chang melakukan panggilan video ke ponsel Jubun yang ternyata melakukan video panggilan dengan bersama Si Bos.
Pengakuan Si Bos: Apong Berbohong
Jubun mendapat sebuah fakta baru saat berbicara dengan sang target. Sebuah fakta yang terasa seperti plot twist.
“Jadi begini Pak Jubun, sehari sebelum saya berangkat ke Singapura, saya mengajak para top leader bertemu. Saya bertanya kepada mereka, termasuk Apong. Berapa uang para nasabahmu? Kemudian saya transfer kepada mereka semua yang hadir, termasuk Apong,” cerita Jubun menirukan kisah Si Bos.
Jadi Apong sudah menerima transferan uang dari para Si Boss?
Sang target pun akhirnya mau mengembalikan uang para nasabah. Namun urusan dengan Apong, ia akan membuat perhitungan sendiri.
“Beruntung saya sempat merekam penjelasan si boss. Setelah menutup panggilannya, saya menghubungi para korban dan membagikan rekaman penjelasan Si Bos,” kata Jubun.
Salah seorang korban emosional dan menelepon Apong dengan penuh kemarahan. Apong sempat membantah dan berkelit, namun akhirnya mengakui semua perbuatannya dan menyesal.
Singkat cerita Si Bos mengirim utusan ke Jakarta untuk menjumpai saya dan klien yakni para korban untuk menyelesaikan masalah ini. Semua berjalan dengan lancar dan damai.
Kunjungi: Detektif Jubun